RSS

Category Archives: Tahfidz

Petualangan Bersama Al-Quran Syekh Fahd Al Kandari (Eps 2)

Ikhlas Kepada Allah

Al Qur’an ialah mukjizat besar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Wajib bagi kita untuk mengetahui, bahwa Al Quran ialah nikmat yang besar yang Allah berikan untuk hamba-Nya. Semua dakwah Rasulullah ialah Al Quran. Karena Al Quran semata bukan perkataan atau buatan Muhammad, namun petunjuk dari Allah untuk ummat melalui Muhammad.

Allah berfirman dalam QS Al Anfaal Ayat 24,

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu

Apabila kita telah memulai dan bertekad untuk menghafalkan Al Quran, kita harus mengetahui bahwa Allah telah memilih kita. Menghafal Al Quran adalah perkara yang mudah dengan izin Allah. Namun pastinya selalu ada jalanan terjal di depan menanti kita. Namun ketahuilah, dengan mengetahui keutamaan-keutamaannya maka rintangan apapun sesungguhnya akan terasa ringan.

Sebelum menghafalkan Al Quran, kita perlu mengikhlaskan niat hanya untuk Allah. Apalagi untuk ibadah agung ini, menghafalkan kitab Allah, sang penguasa alam semesta. Jauhkan diri dari niat dan perkara kotor duniawi.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus“, (QS Al Bayyinah : 5)

Sesungguhnya sebuah amal bergantung pada niat, Jika niat kita menghafal Al Quran hanya untuk Allah, maka Allah akan berikan pertolongan dan jalan keluar. Dia akan mengangkat kedudukan kita, menjauhkan kita dari kejelakan dan kejahatan dengan menghafal Quran.

Perjalanan kali ini membawa Syekh Fahd Al Kandari mengunjungi Mesir dan menjumpai seorang hafizh bernama Ahmad Musallam. Beliau menghafalkan seluruh Al Quran dengan keterbatasannya yang lemah dalam merespon sekitarnya. Setelah itu juga beliau bersua dengan Syariff Sayyid Mustofa, seorang hafizh berusia 12 tahun yang memiliki keceradasan luar biasa. Disamping menghafal seluruh Quran, beliau juga memiliki kelebihan dalam menguasai 10 Qiraah dan hadist shahih Bukhari Muslim. Bagaimana mereka melakukannya? Simak kisah mereka dalam video episode 2

 

 
Leave a comment

Posted by on 28 November 2013 in Tahfidz, Video

 

Tags: , , , ,

Kembali Hadir Tahfizh MQ di Penghujung 2013

Di akhir kepengurusan ini alhamdulillah dari Departemen Program MQ Syamsul ‘Ulum kembali membuka program tahfizh. Kebutuhan sarana untuk terus menjaga hafalan Al Quran memang sangat urgent dirasakan. Maka dari itu kami membuka program ini bagi civitas akademika kampus Telkom University yang ingin menjaga dan menambah hafalannya.

Publikasi Tahfizh MQ

Insha Allah, skenarionya program ini berisi setoran tiap pekan kepada musyrif/ah. Dimana setiap bulan akan ada kajian untuk membangkitkan semangat menambah hafalan dari para muwajih luar biasa.

 
Leave a comment

Posted by on 24 November 2013 in Kegiatan, Tahfidz

 

Tags: , , ,

Seorang Bidan Menjadi Pendidik Al-Qur’an

Cerita Orangtua Hilyah Qonita, juara 1 Hafizh Indonesia RCTI 2013

Image

Hilyah Qonita, Hafizh Indonesia RCTI

Sejak menikah, saya, Nuroniyah Manaf dan Suami, Muslim, sepakat menjadikan pendidikan Al-Qur’an sebagai landasan utama sebelum anak-anak belajar ilmu-ilmu yg lain. Kini, kami dikaruniai tiga orang anak, Aufa Alfa Zhillah (9), Hilyah Qonita (5), dan Muhammad Al Fatih (11 bulan). Kami tinggal di wilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Aktifitas saya sehari-hari adalah sebagai guru ngaji di rumah. Bersama suami, saya mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak yg berada di lingkungan sekitar rumah. Sebelum mengabdi menjadi pengajar Al-Qur’an, saya pernah menjadi bidan di RS Islam Jakarta Pusat. Namun saat mengandung Aufa di usia kehamilan tujuh bulan, saya berhenti menjadi bidan karena ingin fokus mendidik anak-anak secara intensif. Aktifitas suami, selain menjadi guru di SDIT, juga menjadi guru ngaji, termasuk diantaranya menjadi guru Tahsin di Nurul Hikmah, Pesantren Ust.Muzammil.

Anak pertama, Aufa, Alhamdulillah sekarang sudah menyetorkan hafalannya sebanyak 13 juz. Ia menjadi santri Pesantren Nurul Hikmah sejak kelas 1 SD. Berbeda dengan Aufa, kami membuat program agar ia bisa menghafal Al-Qur’an di rumah, dengan mengikuti metode yang ada di Pesantren Nurul Hikmah. Alhamdulillah, hafalan Hilyah sekarang sudah lima juz. Yaitu juz 30 sampai juz 26, dan sekarang Hilyah sedang menghafal Juz 1. Hilyah juga mempunyai prestasi sebagaiu juara 1 MHQ juz 30 Islamic Book Fair 2012, juara 1 MHQ juz 29 dan 30 di LTQ Asy Syifa, juara 2 MHQ juz 29 dan 30 di Kafila Islamic International School se-DKI Jakarta dan Jawa Barat, dan yang terbaru adalah sebagai juara 1 Hafizh Indonesia RCTI 2013.

Capaian ini tidak instan. Program menghafal Qur’an sudah saya mulai sejak hamil, yaitu dengan memperbanyak mengkhatamkan Al-Qur’an. Khataman Al-Qur’an ini saya lakukan untuk merangsang tumbuh kembang otak janin sejak dari dalam kandungan. Saya juga selalu berkomunikasi dengan si kecil di kandungan saat tilawah. Ucapan semisal “De, Ibu mau tilawah surat Yusuf nih sekarang. Dengarkan ya..” selalu saya lakukan sambil saya mengelus perut.

Ketika lahir, kebiasaan mendengarkan bacaan Al-Qur’an tetap kami lanjutkan. Ayahnya biasanya memilih bacaan murattal Imam Misyari Rasyid karena temponya tidak terlalu cepat dan lebih syahdu. Hampir setiap hari pun saya mentalaqqikan surat-surat pendek di berbagai aktifitas, misalnya pada saat menyusui, makan, dan ganti popok. Di usianya 6 bulan, saya mulai memperkenalkan huruf-huruf hijaiyah sambil bermain dengan alat peraga yang saya buat sendiri dengan menggunting kertas origami warna-warni yang dibentuk sesuai huruf-huruf hijaiyah, lalu kami tempelkan di lembaran kardus yang besar.

Ketika mereka sudah bisa berucap, huruf-huruf hijaiyah yang selalu saya perkenalkan ternyata mereka hafal. Setelah itu saya menggunakan metode iqro untuk mengajari mereka membaca Al-Qur’an. Alhamdulillah, Aufa di usia 4 tahun, dan Hilyah di usia 3 tahun, sudah bisa membaca Al-Qur’an. Saya pun terus melatih kelancaran tilawah Qur’an mereka, sambil memberikan hafalan surat-surat di juz 30.

Hilyah mulai setor hafalan ketika usianya tiga tahun. Biasanya ia menyetor hafalannya sehabis asar dan muraja’ah di usai shalat shubuh. Kemudian di ba’da maghrib, bersama para santri, Hilyah mengaji di rumah dengan saya dan suami.

Saya bersyukur, proses menghafal Hilyah sampai sekarang tidak banyak kendala. Kuncinya, tekad yang kuat dan disiplin dari orangtua. Kami juga sadar bahwa lingkungan ikut mempengaruhi, oleh karenanya saya dan suami memilih tempat tinggal yang tenang, dan membatasi kegiatan menonton televisi. Dalam hal ini, orangtua tentu harus menjadi teladan bagi anak-anak dengan tidak banyak menonton televisi, sebaliknya memperbanyak interaksi dengan Al-Qur’an

(Disadur dari Buletin Pesantren Al-Qur’an Nurul Hikmah, edisi 10 November 2013/Muharram 1435 H)

 

Tags: , , , ,

6 Sikap Muslim untuk Memuliakan Diri dengan Al Quran

Di dalam hadist riwayat Imam Bukhari, Rasul bersabda, “Dan sebaik-baik diantara kalian ialah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.”

Kita sebagai Muslim wajib menyadari kewajiban kita sebagai muslim, terutama kepada Al Quran. Al Quran itu sebagai petunjuk bagi manusia, telah dijelaskan dalam Al Quran.

Ada tiga kriteria pada orang Islam : muslim, baligh, akil. Orang Islam dengan tiga kriteria tersebut wajib membaca Al Quran. Selama masih ada tiga kriteria tersebut, maka beban hukum (taklif) dibebankan kepadanya. Kewajiban kita terhadap Al Quran melekat pada diri kita selama kita memilliki tiga muwashafat tadi.

 Image

Lalu ada 6 T sikap yang harus kita lakukan untuk memuliakan Al Quran :

1. Tasdiq

Tasdiq artinya mengimani atau membenarkan.

Yaitu setiap ayat/wahyu Allah dalam Al Quran, wajib kita imani dan tidak boleh ada keraguan sedikitpun.Didalam Albaqarah telah Allah jelaskan bahwa kita Al Quran ini tidak ada keraguan padanya (Al Baqarah :2)

2. Tilawah dengan baik dan benar.

Secara hukum adalah wajib.

Di dalam Al Quran Allah berfirman yang artinya, “Bacalah Al Quran dengan tartil.”

Tartil maksudnya yaitu membaca dengan tajwid dan mengetahui kaidah-kaidah waqaf.Satu alasannya yaitu karena Al Quran berbahasa Arab.Allah menjelaskan bahwa membaca Al Quran dengan tajwid itu hukumnya wajib dan siapa yang tidak membetulkan bacaan Al Quran, maka ia berdoa karena Allah menurunkan Al Quran dengan tajwid dan dengan tajwid itu Al Quran sampai.

Untuk menjalan kewajiban tersebut, semuanya butuh proses.

3. Tadabbur

Tadabbur adalah mengkaji, memahami, dan mempelajari isinya

Sebagaimana firman Allah yang artinya: “Inilah kitab yang kami turunkan kepadamu yang diberkahi supaya ditadabburi ayat-ayatnya dan diambil ulul albab.”

Dalam tafsir, Ulul Albab diterjemahkan sebagai orang yang memiliki akal sehat.

Atau didalam Al Quran, pada surah yang lain Allah berfirman yang artinya : Tidakkah mereka mentadabburi Al Quran atau dihatinya ada penutupnya.

Al Quran itu diturunkan dalam bahasa Arab ialah supaya kita mempelajarinya dan berfikir.Untuk itu, kita dianjurkan belajar bahasa Arab agar bisa mentadabburi Al Quran

4. Takdiq

Maksudnya adalah mengamalkan.

Al Quran harus dijadikan sebagai petunjuk, pedoman hidup kita. Untuk itu, harus diamalkan dalam kehidupan kita.

5. Tabligh

Yaitu mendakwahkannya.

Seperti dalam hadits Rasulullah yang artinya : Dan sebaik-baik di antara kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.

Kalimat jihad di dalam Al Quran yang diikuti fii sabilillah itu artinya perang. Tapi jika tidak diikuti fii sabilillah, maka artinya secara umum yaitu sungguh-sungguh termasuk sungguh-sungguh dalam berdakwah.

6. Tahfizh

Artinya, menghafalkannya.

Menghafal secara keseluruhan hukumnya fardhu kifayah.Namun sebagian, hukumnya fardhu ain. Sesungguhnya orang yang didadanya tidak ada hafalan Al Quran, maka dia seperti rumah yang rusak/roboh.

Orang Arab terkenal dengan hafalan Al Qurannya, sekali dengar langsung hafal.Maka suatu kemuliaan jika kita merupakan salah satu dari orang yang turut menjaganya.

Kewajiban yang 6 tersebut tidak untuk dibanding-bandingkan, namun dilakukan, bukan hanya salah 1 yang wajib dikerjakan.Selain itu, sangat banyak sekali fadhilah (keutamaan) kita mempelajari Al Quran karena dalam beramal, kita perlu memahami kewajibannya, keutamaannya, dan diikuti dengan rasa penuh harap (roja’) serta harus memahami ancaman apabila mengabaikannya dan dengan rasa takut (khouf).

Hal yang penting lainnya yaitu kita perlu memahami keistimewaan Al Quran, dan tidak melupakan fadhilahnya karena memang sangat mudah sekali mengabaikannya jika tidak mengetahui dua hal tersebut.

Nabi Muhammad bersabda yang artinya, “Bacalah Al Quran karena yang akan datang di hari kiamat sebagai penolong adalah Al Quran.”

Semakin bagus interaksi kita dengan Alqur’anul karim maka semakin tinggi kedudukan kita di sisi Allah.Lalu Allah menjelaskan bahwa barangsiapa yang baik, bagus pemahamannya, bacaannya, pengamalannya terhadap Al Quran maka di akhirat nanti akan berada di kedudukan tinggi di sisi Allah dan Rasul-Nya nanti.

Agar kita termotivasi untuk mempelajari Al Quran, maka ingatlah janji Allah dan Rasulnya, pasti benar karena tidak ada janji yang paling baik dan benar selain janji Allah dan Rasul-Nya.Yang penting dari kita ialah memulai, tidak mencari alibi untuk menjauh dari Al Quran.Lalu yang penting dari kita sebagai seorang muslim itu, sebaiknya membaca Al Quran itu setiap hari.Selain itu, supaya kita lebih termotivasi untuk rutin membaca Al Quran, bisa mencari hal-hal lain yang bisa membuat kita semangat untuk belajar Al Quran, seperti mendengarkan murattal, mendengarkan orang lain, dan lain-lain.

Ustadz Arham bin Ahmad Yasin, Lc. MH

Dirangkum dari Kajian iSource Edisi III Salam UI, 19 April 2013, Mesjid Ukhuwah Islamiyah

dari fimadani

 

Tags: , , ,

Keakraban Lansia Menghafal Al-Quran

oleh Owen Putra, sumber : http://www.eramuslim.com

Menyetor hafalan al-Quran antara teman sejawat atau seorang murid kepada gurunya; seorang guru memperbaiki hafalan para santrinya; orangtua menyimak bacaan anak-anaknya di rumah sehabis shalat; mahasiswa menyimakan hafalan al-Quran kepada kakak kelasnya; para hufaz (orang-orang yang hafal al-Quran) mengulang hafalannya kepada para syeikh mereka, semua itu barangkali sudah menjadi fenomena yang cukup lumrah bagi kita.

Fenomena berinteraksi dengan al-Quran yang berbeda malah saya jumpai di Mesir, yaitu orang-orang sudah masuk golongan kakek-kakek masih suka menghafal dan memperdengarkan bacaannya kepada temannya, notabenanya juga tidak kalah tua darinya. Mengulang kembali huruf yang tercecer ketika membaca, menghafal dan memperbaiki makharijul huruf yang salah menurut temannya, bukanlah sebuah beban bagi mereka. Keterbukaan dan saling menasehati sangat jelas tampak dari raut-raut wajah mereka ketika menelusuri huruf demi huruf al-Quran.

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on 2 August 2010 in Tahfidz

 

Bagaimana Menghafal Al-Quran?

Jiwa yang tak pernah dibacakan Al-Quran, seperti kuburan. Sepi, sendirian, dan kering-kerontang. Zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Padahal, sebagai orang Islam, kita harus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita.

Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia, selayaknya lah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran.

Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya:

  • lkhlaskan niat dan bersabar
  • Jangan lupa baca basmillah dulu
  • Berdoa kepada Allah swt
  • Bersih dari hadas kecil dan besar
  • Sebaiknya menghadap kiblat
  • Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat
  • Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal
  • Memberikan perhatian sepenuhnya
  • Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap
  • Berhenti membaca ketika ingin buang angin
  • Salat dua rakaat sebelum memulai

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on 2 August 2010 in Tahfidz

 

Manfaat-Manfaat Menghafal Al-Qur’an

Oleh Abduldaem Al-Kaheel, sumber : http://www.eramuslim.com

Berbagai kajian kontemporer membuktikan bahwa hafalan Al-Qur’an dapat menjaga seseorang dari berbagai penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan kreatifitas dan relaksasi.

Amal terbaik yang bisa dikerjakan seseorang adalah membaca Al-Qur’an, mengamalkan kandungannya, menerapkan perintah Allah, dan menjauhi larangan Allah. Selama pengalaman interaksi dengan Al-Qur’an dalam kurun waktu lebih dari dua puluh tahun, saya menemukan sebuah kepastian bahwa Al-Qur’an memiliki pengaruh yang besar terhadap kepribadian manusia.

Ketika Anda membaca sebuah bukti tentang Neuro Linguistic Programming, atau tentang seni manajemen waktu, atau seni bergaul, maka penulisnya akan mengatakan: membaca buku ini dapat mengubah hidup Anda. Artinya, kitab apapun yang dibaca seseorang itu akan memengaruhi perilaku dan kepribadiannya, karena kepribadian meurpakan hasil dari wawasan dan pengalaman seser, serta apa yang dibaca, dilihat dan didengarnya.

Read the rest of this entry »

 
1 Comment

Posted by on 2 August 2010 in Tahfidz

 

Hafalan Alquran Dapat Mencegah Berbagai Penyakit

Oleh Abduldaem Al-Kaheel, sumber : http://www.eramuslim.com

Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.

Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.

Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan Al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.

Read the rest of this entry »

 
Leave a comment

Posted by on 2 August 2010 in Tahfidz

 

Menghafal Al-Quran Bisa Bikin Gila?

Oleh Anung Umar, sumber eramuslim.com

Pernahkah terlintas dalam pikiran anda pertanyaan di atas? Atau dari saudara-saudara anda? Kalau saya pribadi, terus terang belum pernah. Lho, kalau begitu pertanyaan itu fiktif dong? Tidak juga, pertanyaan tadi muncul dari mulut teman saya. Lho kok bisa?

Ceritanya begini, sekitar enam tahun lalu teman saya pergi menuntut ilmu syar’i ke sebuah pondok pesantren di luar jawa, tepatnya di suatu kota besar di Sulawesi. Dia pergi dengan tekad dan semangat yang membumbung tinggi untuk menggapai ilmu sebanyak-banyaknya. Akan tetapi ketika baru saja menginjakkan kakinya di pondok pesantren itu, semangatnya langsung goncang, badannya terasa lemas dan kepalanya terasa pusing. Ada apa? Pondok pesantren sudah bubar? Bangunannya hancur? Atau pesantren lagi diliburkan?

Bukan, bukan, bukan itu semua, ia hanya stress. Stress karena apa? Ia melihat ada santri yang gila! Kemudian ia juga mendengar dari santri lama bahwa sebelumnya ada pula santri yang gila! Makin bertambah stressnya. Bukan hanya itu saja, ia juga mendengar cerita santri di situ bahwa kedua santri yang gila ini termasuk santri yang menonjol dan terkenal cerdas! Teman saya benar-benar stress!

Read the rest of this entry »

 
1 Comment

Posted by on 20 July 2010 in Tahfidz

 

CARA MUDAH MENGHAFAL AL-QUR’AN

Berikut adalah metode untuk menghafal Al-Quran yang memiliki keistimewaan berupa kuatnya hafalan dan cepatnya proses penghafalan. Kami akan jelaskan metode ini dengan membawa contoh satu halaman dari surat Al-Jumu’ah:

1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali :

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali:

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Read the rest of this entry »

 
5 Comments

Posted by on 12 June 2010 in Tahfidz

 

Tags: